Perbedaan vektor dan bitmap
Apa sih perbedaan vektor dan bitmap ?, sebelum itu kita bahas dulu tentang grafis.
Grafis adalah bentuk komunikasi visual yang dirancang dengan menggunakan elemen visual berupa titik dan garis untuk menyampaikan suatu informasi secara kreatif dan efektif.
Biasanya orang-orang menyebut grafis dengan istilah gambar.Baca selengkapnya tentang pengertian grafis
Dalam dunia desain grafis, terdapat dua tipe grafis, yaitu grafis berbasis vektor dan grafis yang berbasis bitmap atau raster.
Vektor dan bitmap adalah dua istilah yang harus kamu pahami jika ingin berkecimpung di dunia desain grafis.
Keduanya merupakan dua jenis gambar yang sering kita lihat sehari-hari, tetapi ternyata masih banyak loh orang awam yang tidak mengerti perbedaan dasar dari dua tipe gambar digital ini. Kedua istilah ini juga wajib diketahui loh oleh orang yang ingin mendalami ilmu geografi maupun arsitek.
Memangnya seperti apa sih perbedaan vektor dan bitmap itu? Yuk cari tahu lengkapnya dalam artikel berikut ini.
Apa Sih Vektor dan Bitmap Itu?
Sebelum kita membahas tentang perbedaan vektor dan bitmap, kita harus memahami dulu apa itu vektor dan bitmap.
Vektor adalah format file grafis yang terdiri dari titik, garis, dan bentuk. Sedangkan bitmap adalah representasi citra grafis yang terdiri dari susunan titik-titik pixel dengan lokasi tertentu dengan nilai warna yang membentuk sebuah pola. Terkadang bitmap ini disebut juga dengan istilah raster.
Jika kamu melihat gambar logo, umumnya gambar tersebut berupa desain grafis vektor. Berbeda dengan grafis bitmap, vektor tidak dipengaruhi oleh pixel sehingga gambar pun tidak akan pecah meski diperbesar.
Tetapi jika kamu memperbesar gambar foto, semakin gambar tersebut diperbesar, maka gambar tersebut akan pecah karena foto merupakan grafis berbasis bitmap.
Nah, seperti apa perbedaan secara detailnya? Yuk scroll lagi ke bawah.
Ini dia perbedaan grafis vektor dan bitmap
Secara garis besar, perbedaan vektor dan bitmap terletak pada poin-poin berikut ini.
1. Perbedaan vektor dan bitmap dari Kegunaan Gambar
Biasanya gambar bitmap digunakan untuk gambar dengan desain yang kompleks dan mempunyai banyak varian warna seperti foto, sedangkan gambar vektor digunakan deain yang lebih sederhana dengan varian warna yang tidak terlalu kompleks seperti desain logo, pamflet , banner / spanduk , dan lain sebagainya.
Untuk masyarakat awam, biasanya mereka sudah cukup familiar dengan gambar bitmap. Misalnya adalah foto-foto yang biasa kamu unggah ke media sosial.
Hampir semua orang bisa membuat gambar bitmap asalkan memiliki kamera. Sedangkan gambar vektor sendiri biasanya hanya populer di kalangan desainer grafis, karena tidak semua orang bisa membuat gambar vektor dengan aplikasi penghasilnya.
Selain itu, kedua jenis gambar ini juga dapat digunakan dalam Sistem Informasi Geografi atasu SIG. Kita akan membahas tentang hal ini secara lebih lanjut nanti.
2. Perbedaan vektor dan bitmap dari Pengaruh Pixel
Karena gambar bitmap tersusun dari titik-titik warna atau pixel, gambar bitmap ini sangat dipengaruhi oleh pixel. Semakin banyak pixelnya, maka ketajaman dan detail warna gambar tersebut semakin tinggi. Ukuran filenya pun akan menjadi semakin besar pula.
Jika kamu memperbesar sebuah foto, lama kelamaan akan terlihat titik-titik warnanya, bukan? Semakin banyak titik warnanya, semakin bagus pula kualitas gambarnya.
Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, gambar vektor tidak dipengaruhi oleh pixel karena tersusun dari kumpulan garis dan kurva yang membentuk gambar tertentu yang bukan merupakan gambar solid. Karena itulah, gambar vektor cenderung memiliki ukuran file yang lebih kecil dari gambar bitmap.
3. Perbedaan vektor dan bitmap dari Sifat
Dibandingkan dengan gambar vektor, gambar bitmap memiliki keunggulan dalam menampilkan gradasi yang rumit, tetapi biasanya gambar jenis ini menjadi blur jika ukurannya diperbesar. Lain halnya dengan gambar vektor yang tidak akan berubah mutunya meski ukurannya diubah.
Selain itu, dilihat dari warnanya pun berbeda. Objek gambar bitmap memiliki warna yang lebih kompleks dibandingkan dengan vektor yang warnanya jauh lebih sederhana, sehingga gambar bitmap terlihat lebih realistis.
4. Perbedaan vektor dan bitmap dari Resolusi Gambar
Gambar vektor memiliki resolusi yang fleksibel, sehingga diperbesar sebanyak apapun dari ukuran aslinya, kualitas gambar tidak akan pecah. Lain halnya dengan gambar bitmap yang memiliki resolusi tetap, sehingga gambarnya pun akan pecah jika diperbesar sekian kali.
Ketidaktergantungan vektor pada resolusi ini merupakan keunggulan dari gambar vektor, sehingga gambar dapat dicetak dengan resolusi tertinggi printer yang kamu punya.
5. Perbedaan vektor dan bitmap dari Format File
Umumnya gambar vektor memiliki format .AI, .SVG, .CDR, .WMF atau .DWG tergantung pada software apa yang digunakan untuk menghasilkannya. Sedangkan file bitmap biasanya berbentuk .JPG, .JPEG, .BMP, .PNG, .TIFF atau .PSD.
Namun, ada juga loh format file yang bisa berupa bitmap maupun vektor, misalnya adalah file dengan format .PDF atau .EPS. Cara membedakannya cukup mudah.
Kamu hanya perlu membuka file tersebut di aplikasi Adobe Acrobat. Jika gambarnya tampak pecah ketika diperbesar, maka gambar yang ada dalam pdf kamu merupakan gambar bitmap.
6. Perbedaan vektor dan bitmap dari Software Penghasilnya
Terdapat dua jenis software penghasil vektor dan bitmap, yaitu software penghasil gambar 2D dan yang menghasilkan gambar 3D. Gambar vektor 2D biasanya dihasilkan oleh Corel Draw , Adobe Ilustrator, Macromedia Freehand, dan lain sebagainya.
Sementara gambar bitmap 2D dihasilkan oleh software-software seperti Windows Paint, Adobe Photoshop, Corel Photopaint dan lain-lain.Baca dsini : semua lengkap tentang Corel Draw
Adapun untuk membuat vektor 3D, kamu membutuhkan software seperti AutoCad, 3D Home Architect, Strata 3D, dan sebagainya. Sedangkan untuk membuat gambar bitmap 3D, kamu memerlukan software seperti Digital Clay dan Digital Nendo.
7. Perbedaan vektor dan bitmap dari Aplikasi pendukung
Sebenarnya meski dihasilkan dari software yang berbeda, file bitmap bisa loh dibuka atau diedit dengan software aplikasi untuk vektor.
Misalnya dengan membuka foto keluargamu di Windows Paint. Begitu pula dengan gambar vektor yang bisa dibuka dan diedit dengan aplikasi seperti Photoshop.
Walaupun Photoshop merupakan editor untuk bitmap, tetapi aplikasi ini juga bisa digunakan untuk membuka file-file gambar dengan format lainnya yang sebenarnya merupakan gambar vektor.
Jadi kamu bisa memilih aplikasi mana yang cocok untuk kebutuhan editing kamu. Selain itu, kamu juga bisa menggabungkan gambar bitmap dan gambar vektor sekaligus, seperti contohnya ketika harus membuat pamflet promosi acara.
8. Perbedaan vektor dan bitmap dari Perbedaan Menggambar, Input, dan Hasil
Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat gambar berikut ini. Gambar pertama adalah gambar vektor sedangkan gambar yang kedua merupakan gambar bitmap.
Ketika membuat gambar bitmap atau raster, ibaratnya kamu sedang melukis. Kamu dapat mencampurkan warna untuk memperhalus transisi sebuah warna ke warna lainnya.
Sedangkan ketika membuat gambar vektor, kamu menggambar berbagaibentuk yang kemudian menampilkan satu warna untuk setiap bentuknya.
Misalnya adalah bentuk mata, hidung, dan bibir dari sebuah kartun yang hanya memiliki satu warna saja. Karena itu, gambar vektor lebih cocok untuk pembuatan gambar dengan warna yang sederhana.
Sebenarnya gambar vektor juga bisa menampilkan berbagai warna untuk satu bentuk. Tetapi warna yang dihasilkan tidaklah tercampur, melainkan ditampilkan dalam bentuk gradasi.
Namun sebenarnya gradasi ini juga merupakan efek bitmap, sehingga gambar vektor yang diberi gradasi bukanlah gambar vektor murni.
Vektor dan Raster dalam Sistem Informasi Geografis
Data spasial merupakan data yang memiliki referensi ruang kebumian yang saat ini menjadi media penting untuk perencanaan pembangunan dan pengelolaan sumber daya alam. Data spasial ini dapat berbentuk vektor maupun raster.
Data spasial yang berbentuk vektor menampilkan data keruangan dalam bentuk titik, garis atau kurva, atau poligon. Data semacam ini sangat cocok digunakan untuk merepresentasikan letak koordinat, jaringan jalan, rel kereta, dan lain-lain.
Sedangkan data raster merupakan data yang menampilkan sisi ruang bumi dalam bentuk pixel. Data jenis ini akan berbentuk grid atau petak-petak yang dihasilkan dari penginderaan jauh.
Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan, resolusinya pun akan semakin tinggi. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut tentang pemanfaatan vektor dan raster untuk menampilkan data spasial, yuk tetap scroll ke bawah.
Struktur Data Spasial
Data spasial merupakan suatu data yang yang sangat penting dalam Sistem Informasi Geografis atau SIG. Data ini diperoleh melalui sistem manual atau analog dan sistem otomatis yang berbasis digital computer.
Sistem manual dapat berupa gabungan berbagai data seperti peta, foto udara, laporan statistik dan lain sebagainya yang kemudian diolah secara manual, sedangkan Sistem Informasi Geografis otomatis menggunakan komputer untuk mengolah data.
Data Spasial berbentuk Vektor
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, data spasial berbentuk vektor menampilkan informasi keruangan dalam bentuk titik, garis, atau poligon.
Titik-titik ini menampilkan koordinat x dan y. Kemudian garis merupakan unsur linier yang dibentuk oleh dua koordinat atau lebih. Sedangkan poligon atau luasan merupakan sekumpulan koordinat yang membentuk segmen garis dengan titik awal dan titik akhir segmen yang sama koordinatnya.
Kelebihan data spasial berbentuk vektor ini antara lain adalah sebagai berikut :
- Ukuran data yang kecil sehingga tidak memerlukan memori yang banyak.
- Resolusi spasial tinggi
- Hubungan topologi dan network dapat dilakukan dengan mudah
- Memiliki banyak atribut dalam satu layer, sehingga dapat menghasilkan peta tematik lain sebagai turunannya
Adapun kelemahannya adalah sebagai berikut.
- Data memiliki struktur yang kompleks, sehingga sulit dimanipulasi dan membuat pengguna tidak mudah berkreasi untuk membuat program yang sesuai kebutuhannya
- Memerlukan software dan hardware yang mahal
- Overlay layer vektor secara simultan memakan waktu yang lama
Data Spasial berbentuk Raster
Jika data spasial vektor menampilkan informasi berbentuk titik, garis, dan poligon, data spasial berbentuk raster menampilkan informasi spasial menggunakan struktur maktriks atau pixel-pixel yang berbentuk grid.
Terdapat dua jenis model data raster, yaitu discrete dan non-discrete atau continuous raster.
Discrete raster ini menampilkan kelas-kelas yang berbeda, misalnya area hutan, area penduduk, dan lain-lain yang direpresentasikan secara jelas.
Berbeda dengan non-discrete raster yang menampilkan data dengan perubahan secara bertahap, misalnya untuk menampilkan suhu, kedalaman laut, ketinggian tanah dan lain-lain.
Kelebihan data spasial berbentuk raster adalah sebagai berikut.
- Struktur data lebih sederhana dibandingkan dengan data spasial berbentuk vektor sehingga mudah dimanipulasi
- Teknologi lebih murah
- Citra raster dapat didapatkan dengan mudah, misalnya dengan scanner atau satelit
Adapun kekurangan raster dalam menampilkan informasi spasial adalah sebagai berikut.
- Ukuran data relatif besar sehingga cukup memakan ruang penyimpanan
- Sulit untuk menggabungkan banyak atribut dalam satu layer karena citra raster hanya mengandung satu tematik saja
- Sulit untuk merepresntasikan topologi dan network
- Resolusi rendah sedangkan penggunaan grid yang lebih besar akan membuat ketelitian informasi menjadi lebih rendah
Cara Mengubah Vektor ke Raster dan Sebaliknya
Hint
Mengubah gambar vektor menjadi gambar raster atau bitmap merupakan hal yang sangat mudah. Kamu cukup menggunakan aplikasi pendukung software tersebut dan mengubah formatnya. Misalnya dengan Corel Draw. Langkahnya sangat mudah. Ikuti saja langkah berikut ini.
- Buka gambar bitmap dengan Corel Draw
- Klik bitmap lalu trace bitmap
- Pilih tipe yang kamu inginkan, misalnya line art atau logo
- Atur smoothing, color mode, dan lain-lain, lalu klik OK jika sudah selesai
Sebaliknya, jika kamu ingin mengubah file vektor menjadi bitmap, caranya jauh lebih sederhana. Ini dia caranya.
- Buka gambar vektor dengan Corel Draw
- Klik pilihan File di menu bar, lalu klik export
- Terakhir, pilih format yang kamu inginkan misalnya .jpg atau .jpeg di pilihan Save as Type, kemudian klik save.
Konversi dari vektor ke raster dan sebaliknya ini tidak hanya bisa dilakukan di Corel Draw, tetapi juga bisa dilakukan dengan Photoshop dan aplikasi-aplikasi lainnya atau bahkan online converter yang bisa kamu temukan dengan mudah di internet tanpa perlu menginstal softwarenya. Mudah sekali kan?
Jadi, Gambar Vektor atau Raster?
Hint
Nah, setelah membaca artikel di atas, kita jadi tahu kan format file apa yang harus kita gunakan untuk keperluan tertentu. Jika kamu ingin membuat logo untuk usaha yang kamu jalani, tentu saja lebih baik kamu menggunakan vektor.
Dengan menggunakan gambar vektor, logo akan selalu dapat dicetak dengan resolusi tinggi. Menggunakan gambar raster untuk logo adalah pilihan yang buruk, karena logo bisa terlihat pecah ketika diperbesar ukurannya.
Selain itu, grafis vektor ini cocok sekali untuk membuat layout publishing, membuat font, dan juga ilustrasi.
Lain halnya jika kamu memerlukan foto, maka gambar raster adalah pilihan yang cocok untuk kamu. Hampir semua gambar yang ada di internet adalah gambar raster, terutama gambar-gambar yang diambil dengan kamera atau merupakan hasil pindaian dari scanner.
Memilih gambar yang tepat untuk proyek kamu adalah langkah pertama untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan kamu.
Jadi, ada baiknya juga memisahkan koleksi file raster dan vektor di komputer kamu dalam folder yang berbeda-beda. Jadi, bagaimana pendapatmu? File dengan format apakah yang paling sering kamu gunakan?
Sekian dulu artikel dulu dari siipung.com tentang perbedaan vektor dan bitmap, semoga bermanfaat dan jangan lupa bagikan artikel ini.
Source:
https://vector-conversions.com/vectorizing/raster_vs_vector.html
https://designshack.net/articles/layouts/vector-vs-raster-what-do-i-use/
https://www.geeksforgeeks.org/vector-vs-raster-graphics/
https://gisgeography.com/spatial-data-types-vector-raster/